Dalam
kehidupan manusia pasti pernah mengalami suatu keadaan tidak diterima dalam
kondisi tertentu atau mengalami sebuah penolakan. Entah Penolakan dalam
lingkungan sekitar, ditolak dalam pergaulan, ditolak saat melamar pekerjaan atau
mungkn mengalami penolakan cinta. Setiap penolakan menyisakan kepahitan, tak
sedikit pula yang meninggalkan luka setelahnya. Rasanya aku pernah berada dalam
fase tersebut, fase dimana aku mengalami sebuah penolakan. Ada banyak cara
penolakan itu terjadi. Ada yang secara jelas diungkapkan tapi adapula penolakan
yang tersirat. Meskipun tidak diungkapkan semua gamblang, penolakan dapat
dirasakan dari setiap tutur kata, tingkah laku yang serta merta menunjukkan
sikap menjauh, acuh tak acuh dan berusaha untuk tidak peduli. Biasanya
penolakan yang kedua ini yang lebih menyakitkan. Selain tidak adanya kepastian,
tentunya akan selalu meninggalkan pertanyaan.
Masih tentang
penolakan, aku pernah mengalami sebuah penolakan yang menyisakan secuil kekecewaan.
Beberapa waktu lalu aku pernah ditolak ketika melamar pekerjaan disebuah Rumah
Sakit ternama di Kota Semarang, sebelumnya aku juga pernah di tolak ketika
melamar disebuah perusaan provider ternama di Semarang, jauh sebelum ini aku
pernah juga di tolak ketika melamar di sebuah Bank swasta di Kota Gudeg.
Semuanya menyisakan kekecewan,
kepahitan sekaligus penuh tanda tanya dalam hatiku, mengapa hal ini bisa
terjadi. Lantas apa yang harus kulakukan ketika mengalami penolakan?
Life must go on, semua tidak
terhenti sampai pada titik tersebut. Aku masih terus mencari yang baik hingga
kudapati satu diantara yang terbaik. Memang tidak semudah teori, butuh kekuatan
ekstra, butuh keberanian untuk bangkit dan kepercayaan diri untuk melangkah
kembali.
Berselang jauh dari kejadian penolakan yang kualami, satu persatu jawaban
kudapati atas pertanyaan-pertanyaan yang selalu bergulat dalam hati. Beberapa
teman ataupun kenalan yang kebetulan saat itu diterima ketika kita melamar
pekerjaan bersama-sama mengatakan beruntungnya aku tidak diterima disana, ada
yang mengatakan bekerja disana penuh tekanan, ada yang lain mengatakan bekerja
disana tidak seindah apa yang diimpikan, tak heran satu diantara mereka
mengatakan berencana untuk resign dari sana. Terlepas dari apapun alasannya,
jauh dalam sanubariku berkata betapa bersyukurnya aku pernah mengalami ini. Aku
teringat akan sebuah pepatah yang mengatakan, “Dalam setiap
penolakan akan ada penerimaan yang lebih baik”.
Sekarang aku bisa mengatakan hal
demikian, ketika kita mengalami sebuah penolakan oleh siapapun itu dan karena
apapun itu terima dan ikhlaskan, yakinilah bahwa akan ada sesuatu yang lebih
indah,yang terbaik telah dipersiapkanNya. Jangan pernah takut di tolak,
karena terkadang sesuatu yang manis terlahir dari kepahitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar