Pria kelahiran Sumatra Barat 21 Nopember 1989 ini mulai aktif menulis
sejak tahun 2011.
Tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Boy Candra bahwa saat ini dia
bisa menjadi penulis yang karya-karyanya diterima oleh pembaca bahkan sampai
menjadi bestseller.
Sewaktu masih kecil uda Boy (Uda :panggilan untuk laki-laki yang lebih
tua di Padang) bercita-cita untuk menjadi artis, tetapi semua berubah ketika
mulai memasuki bangku perkuliahan.
Saat itu Boy Candra mengambil jurusan Managemen di salah satu
Universitas di Kota Padang Sumatra Barat, dari sinilah cita citanya berubah
dari yang semula menjadi artis sampai akhirnya dia memilih untuk menjadi
pekerja kantoran sewaktu lulus kuliah nanti.
Ø
Tersesat
Di Dunia Kepenulisan
Sehari sebelum Ulang Tahun yang ke 22 beberapa tahun lalu, Boy Candra
mengalami sesuatu yang pahit dalam kisah asmaranya. Dia diputuskan oleh seseorang
yang saat itu masih menjadi kekasihnya. Sewajarnya anak muda lain yang
mengalami patah hati setelah putus cinta begitu juga dengan Uda Boy, bisa
dikatakan saat itu dia galau parah dan mengalami kebingungan mau apa setelah
ini.
Akhirnya hal yang bisa dilakukannya saat itu hanyalah menuliskan apa
yang dia rasakan atau kalo anak muda jaman sekarang ya curhat di media social.
Berbagai ungkapan hati dan kesedihan dituangkannya dalam celotehannya di
twitter dan blog pribadi miliknya. Bagi Uda Boy rasanya terlalu dini jika saat
itu dia membayangkan sampai berada dititik pencapaian saat ini, karena tujuan
awalnya menulis saat itu karena dia tidak bisa bercerita tentang apa yang
dirasakannya pasca putus cinta (galau,patah hati,baper,dan kawan-kawannya) secara
langsung kepada orang lain. Sejak saat itulah uda Boy membulatkan tekat serius
untuk mendalami dunia tulis menulis.
Ø
Menjadi
Penulis
Setelah aktif menekuni dunia tulis menulis dan
memiliki banyak naskah tulisan, Uda Boy mulai memberanikan diri mengirimkan
naskah kepada beberapa penerbit, kurang lebih sebanyak sepuluh kali, dan tidak
kurang dari tujuh penerbit. Meskipun dari sekian banyak naskah yang dikirimnya
ke beberapa penerbit belum mendapatkan respon yang dalam bahasa halusnya
mungkin mengalami penolakan, hal ini tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap
menulis dan menulis. Bagi Boy Candra untuk menjadi penulis sukses kunci
utamanya jangan takut ditolak, kalau takut ditolak ya mending tidak jadi
penulis buku, begitu ujarnya. Harus berani karena memang begitulah resikonya.
Menurut Boy Candra sendiri ketika menghadapi penolakan pada naskah
naskah yang dikirmkannya, dia tidak begitu ambil pusing, karena dia menyibukkan
diri untuk menulis naskah lain sembari menunggu naskah lain yang dia kirimkan.
Artinya, dia tidak pernah menggantungkan harapan pada satu naskah saja.
Ø Buku Boy Candra
Cukup menunggu lama,
akhirnya penantian Boy Candra berbuah manis. Dari penerbit Media kita, beberapa judul buku karya Boy Candra telah
terbit, antara lain:
1.
Origami
Hati
2.
Setelah
Hujan Reda
3.
Catatan
Pendek untuk Cinta yang Panjang
4.
Senja
Hujan dan Cerita yang tlah Usai
5.
Sepasang
kekasih yang Belum bertemu
6.
Satu
hari di 2018
7.
Surat
Kecil untuk Ayah
8.
Seperti
Hujan yang Jatuh ke Bumi
Ø
Penulis
Bestseller
Tahun 2013 setelah buku pertamanya dengan judul Origami Hati terbit
lantas tidak membuat Boy Candra merasa berpuas diri, justru saat inilah
pikirannya di penuhi perasaan apakah bukunya diterima oleh pembaca. Hal yang
selalu dilakukannya setiap kali pergi ke toko buku adalah mencari dalam komputer
dan mengetikkan nama “Boy Candra” dengan
tujuan untuk sekedar melihat apakah bukunya masih ada disana.
Tahun pertama kedua terlewati setelah beberapa bukunya terbit, hingga
akhirnya buku yang berjudul Catatan pendek untuk cinta yang panjang menjadi
bestseller. Buku ini laris manis dikalangan remaja yang mulai merasakan
kegalauan-kegalauan persis seperti yang dituliskan Boy Candra dalam setiap
buku-bukunya. Sejak saat itu nama Boy Candra mulai dikenal dikalangan pecinta
novel yang karya-karyanya selalu dinantikan.
Ø
Boy
Candra di Masa Akan datang
Saat roadshow ke Gramedia Semarang, Boy Candra baru saja menerbitkan
bukunya yang berjudul seperti hujan yang jatuh ke Bumi. Buku ini bercerita
tentang cinta, persahabatan dengan konflik-konflik remaja pada umumnya. Boy Candra mengatakan saat ini, buku Origami Hati
yang pernah terbit di Tahun pertama kemunculannya, sedang dipersiapkan untuk
terbit kembali dengan penambahan dibeberapa bagian tentunya dengan penampilan
yang lebih fres. Rencananya buku ini akan bisa dinikmati di toko-toko buku
mulai Maret mendatang.
Ketika ditanya harapan Boy Candra dimasa depan, dia mengatakan akan
tetap menulis dan berkarya menghasilkan buku-buku untuk dinikmati para
sahabatnya (Boy Candra tidak pernah menyebut penggemar sebagai seorang fans,
tetapi sahabat bertumbuh).
Menulis menulis dan menulis itulah harapan Boy Candra saat ini dan
dimasa akan datang, terlepas dari genre apa yang akan ditulisnya nanti.
Nah itu tadi beberapa ulasan saat acara talkshow Seperti Hujan di Kotamu
with Boy Candra.
Kita tunggu ya Uda Boy kedatangannya di Kota Semarang dengan karya
terbarunya.
Byee..
bye..
terimakasih infonya sangat menarik, silahkan kunjungi web kami http://bit.ly/2KFWNkJ
BalasHapus