Pernikahan adalah suatu momen yang paling bersejarah
dalam hidup seseorang. Tidak heran jika banyak yang berlomba-lomba memberikan
sesuatu yang berkesan pada acara pernikahannya. Berbicara tentang pernikahan
pasti tidaklah jauh dari kata pesta, resepsi, dekorasi, gedung, catering,
undangan, souvenir. Tetapi ada satu hal
yang jarang dibahas kebanyakan orang ketika menghadiri ataupun membicarakan
tentang pernikahan yaitu cincin kawin.
Pernah nggak sih ketika kamu datang menghadiri
pesta pernikahan, lalu terbersit pertanyaan, kenapa cincin selalu dipasang di
jari manis bukannya jari tengah ataupun jari telunjuk? Dan kenapa bentuk cincin
selalu bulat?
Entah
kenapa pertanyaan ini tiba-tiba terbesit dihati saat menghadiri resepsi
pernikahan seorang teman beberapa hari yang lalu. Ternyata setelah mengumpulkan
beberapa informasi dari berbagai sumber didapatlah suatu fakta tentang cincin
kawin yang jarang dibicarakan banyak orang.
Sejarah Cincin Kawin
Cincin baru dijadikan sebagai
simbol pernikahan secara resmi saat era kekaisaran Romawi. Cincin pernikahan
pertama yang pernah dibuat memiliki kandungan besi yang tinggi. Emas mulai
digunakan sebagai bahan baku cincin saat disadari bahwa emas lebih indah
dipadukan dengan batu permata. Batu ruby yang menjadi simbol penghias cincin
pernikahan pertama. Warnanya yang merah dianggap mewakili warna hati. Selain
batu ruby, batu safir juga menjadi simbol penghias cincin pernikahan yang
populer karena dianggap mewakili surga, namun penghias cincin pernikahan yang
paling populer adalah berlian. Berlian yang hampir tidak dapat dihancurkan
dianggap menambah makna cincin pernikahan yang memiliki bentuk lingkaran dan
bermakna keabadian.
Cincin Berbentuk bulat
Pada zaman dulu, para firaun
yang berkuasa di Mesir menjadikan lingkaran sebagai simbol pernikahan. Bentuk
lingkaran yang tidak memiliki ujung melambangkan pernikahan agar tetap abadi.
Mengapa Jari Manis?
Menurut
masyarakat Tiongkok, setiap jari memiliki filosofinya sendiri-sendiri. Seperti
ibu jari (jempol) yang merepresentasikan sosok orangtua, jari telunjuk digambarkan
sebagai saudara, dan jari kelingking dianggap sebagai anak-anak. Sementara jari
manis dipercaya melambangkan pasangan yang tidak dapat dipisahkan, sehingga dijari
manislah cincin pernikahan dikenakan.
Dalam beraktivitas sehari-hari,
seberapa sering sih kita menggunakan jari manis? Sangat jarang kan pastinya. Berikut penjelasan supaya kita lebih
paham. Ikuti instruksinya untuk membuktikannya: (lihat gambar)
Katupkan
kedua tangan menjadi satu.
- Lipatlah jari tengah, sehingga bersisa keempat jari yang saling berpapasan.
- Dalam posisi tertangkup seperti itu, cobalah untuk menarik kedua ibu jari menjauh.
- Lanjutkan dengan jari telunjuk, jari manis, dan jari kelingking.
Jari
Kanan atau Kiri
Kebanyakan orang menggunakan
tangannya yang sebelah kanan untuk segala hal. Mereka percaya bahwa tangan
kanan merupakan tangan yang sering digunakan dan memiliki kekuatan yang lebih
besar. Karena hal itulah, cincin kawin harus berada di tangan kanan yang melambangkan
pernikahan atas dasar cinta yang kuat dan kokoh pula.
Nah seperti itulah filosifinya
kenapa cincin kawin disematkan dijari manis.
bru tahu
BalasHapusBetul mas, ternyata ada filosofinya, hehehe
Hapus