Kabupaten Grobogan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah, dengan
Purwodadi sebagai Ibu Kota Kabupaten. Secara geografis Kabupaten Grobogan memiliki kondisi
tanah berupa daerah pegunungan kapur, perbukitan dan dataran di bagian
tengahnya.
Purwodadi selalu diidentikan dengan jalan yang rusak dan swikee sebagai salah satu makanan khas dari tempat ini. Tetapi dibalik segala hal-hal buruk yang selalu dikaitkan dengab Purwodadi, ternyata tempat ini menyimpan beberapa surga kecil bagi penikmat kuliner, sehingga membuat tempat ini selalu dirindukan untuk pulang, terutama bagi perantau seperti saya. Yah menurutku tempat ini unik, terutama untuk kulinernya yang mungkin jarang ditemukan di tempat lain.
Purwodadi selalu diidentikan dengan jalan yang rusak dan swikee sebagai salah satu makanan khas dari tempat ini. Tetapi dibalik segala hal-hal buruk yang selalu dikaitkan dengab Purwodadi, ternyata tempat ini menyimpan beberapa surga kecil bagi penikmat kuliner, sehingga membuat tempat ini selalu dirindukan untuk pulang, terutama bagi perantau seperti saya. Yah menurutku tempat ini unik, terutama untuk kulinernya yang mungkin jarang ditemukan di tempat lain.
Kira-kira apa saja sih, kuliner unik khas Purwodadi
selain swikee?
- Nasi Jagung
Purwodadi dikenal sebagai produsen jagung dengan skala
Nasional. Hampir mayoritas masyarakatnya yang berprofesi sebagai petani
menghasilkan jagung. Nasi Jagung atau Sega Jagung masih
menjadi makanan utama sehari-hari sebagian besar warga Grobogan, terutama yang
tinggal di pedesaan. Seiring perkembangan zaman, saat ini sudah mulai sulit
ditemukan warga yang sehari-hari makan Sega Jagung. Apalagi perkembangan
teknologi dengan ditemukannya rice cooker, menanak nasi menjadi semakin
praktis. Beda dengan membuat sega jagung yang agak ribet. Makanya saat ini
sulit ditemui menu sega jagung di rumah-rumah warga. Hal ini memberikan peluang
kepada beberapa warga untuk memilih membuka usaha kuliner nasi jagung ini. Sega
jagung paling nikmat jika disantap dengan sayur lompong, sambal terasi ataupun
dengan urap ataupun gudangan, tentunya akan semakin menambah nikmat.
- Sayur Becek
Kuliner
satu ini bisa ditemukan di warung ataupun rumah makan yang ada di Purwodadi.
Namanya yang unik menjadikan orang semakin penasaran dengan sayur becek ini.
Bahan utama dari becek adalah iga sapi, tetapi ada juga yang menggunakan iga
kerbau. Bumbu-bumbunya terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri, tumbar,
dan cabe ditumbuk menjadi satu kemudian dimasukkan dalam rebusan tulang iga
sapi. Untuk menyempurnakan aroma rebusan tulang dan bumbu tadi dicampur dengan
daun kedondong. Becek biasanya disajikan dengan sepiring nasi, kering tempe,
kacang tolo dan disantap selagi masih hangat, dijamin maknyus dan membuat
ketagihan.
- Garang Asem
Garang
asem adalah kuliner dengan bahan utama ayam kampung yang sudah dipotong-potong
menjadi bagian kecil seperti dada, sayap, kepala yang dimasak dengan dengan
cara dibungkus dengan daun pisang yang dalam bahasa jawanya digarang atau
dipanaskan. Rasa khas asam berasal dari tomat dan belimbing wuluh yang
ditambahkan dalam olahan tersebut, kaldu bening yang berasal dari ayam serta bungkus
daun pisang menambah aroma yang mengundang siapa saja untuk menyantap kuliner
satu ini.
- Sego Pecel Gambringan
Salah satu Penjual Sego Pecel Gambringan |
Sekilas
tidak ada yang berbeda dari sego pecel atau nasi pecel ini. Terdiri dari nasi
putih hangat yang diberi berbagai sayuran yang umumnya terdiri dari daun bayam
atau kangkung, kacang panjang, kol, dan tauge kemudian disiram dengan bumbu
kacang dan ditemani peyek kacang. dengan
penyajian menggunakan pincuk daun pisang.
Nama
Sego Pecel Gambringan sendiri sudah melegenda dan identik dengan kuliner khas
Purwodadi itu sendiri. Nama Gambringan sendiri diambil dari nama salah satu Stasiun
di daerah Purwodadi. Dulunya nasi pecel ini dijajakkan di Stasiun ataupun di
dalam kereta. Sejak saat itulah nasi pecel atau sego pecel gambringan ini mulai
dikenal banyak orang. Semenjak diberlakukannya peraturan bahwa pedagang asongan
tidak boleh berjualan di Kereta, sego pecel ini pun tidak bisa ditemukan lagi
di Stasiun Gambringan. Tetapi meskipun demikian saat ini tidak perlu lagi ke
Stasiun Gambringan jika ingin menikmati kuliner ini karena sudah banyak warga
yang membuka usaha kuliner serupa bahkan ada beberapa pedagang yang sampai saat
ini masih memakai nama Sego Pecel Gambringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar