Sebelum mengupas lebih dalam tentang Aroma Karsa, ada baiknya kita mengenal sosok dibalik karya yang menakjubkan ini. Dee Lestari adalah salah satu penulis yang
sudah melahirkan beberapa karya. Sebut saja Supernova, Filosofi Kopi, Perahu
Kertas, Madre, Rectroverso dan yang terbaru adalah Aroma Karsa.
Melalui tangan dingin Dee Lestari, Aroma Karsa menjelma menjadi
salah satu bacaan yang menarik, baik dari segi cerita, penokohan dengan
karakter yang kuat, serta riset yang dalam. Novel ketjeh setebal 724 halaman ini. bagai
candu yang membuat siapapun enggan berhenti setelah membaca halaman demi
halaman yang penuh misteri.
Judul buku :
Aroma Karsa
Karya :
Dee Lestari
Tahun terbit :
2018
Penerbit :
Bentang Pustaka
Aroma Karsa sendiri berkisah tentang sosok Raras Prayagung, seorang yang berambisi
untuk menemukan keberadaan Puspa Karsa, bunga sakti yang diyakini memiliki
kekuatan untuk mengendalikan kehendak. Berbekal lontar kuno milik Janirah
Prayagung yang tidak lain adalah sang Nenek, Raras berusaha mengumpulkan
bukti-bukti hingga membentuk tim riset untuk melakukan ekspedisi pencarian Puspa
Karsa yang letaknya tersembunyi di kawasan Gunung Lawu.
Dari sinilah kemudian muncul nama Jati Wesi yang
merupakan salah satu tokoh utama di novel ini. Dikisahkan Jati Wesi adalah pemuda yang memiliki keahlian sebuah penciuman yang tajam. Jati hidup dan
dibesarkan di daerah kumuh kawasan TPA Bantar Gebang. Keahliannya untuk
mengenali sesuatu dari penciuman inilah yang akhirnya membawanya pada sosok Raras
Prayagung.
Jati yang memiliki julukan si hidung tikus ini dengan
keahliannya bekerja sebagai peracik parfum. Suatu ketika Jati berhasil
mereplika parfum Kemara, perusahaan milik Raras Prayagung. Hal inilah yang
akhirnya membuatnya terikat kontrak seumur hidup dengan Raras sebagai konsekuensi menghindari
jerat hukum yang diterima Jati.
Raras Prayagung memiliki seorang putri tunggal bernama
Tanaya Suma yang juga seorang peracik parfum di Kemara. Sebuah perusahaan yang
sudah turun temurun di kelola keluarga Prayagung. Suma memiliki penciuman yang
kuat seperti Jati, namun Suma tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan insting
penciumannya.
Terikat kontrak dengan keluarga Prayagung membuat Jati
terpaksa harus meninggalkan lingkungan yang sudah membesarkannya. Kehadiran
Jati sendiri sebenarnya mendapat penolakan dari Tanaya Suma yang awalnya merasa terganggu. Kehidupan Jati yang sangat dekat dengan Bantar Gebang
membuat aroma sampah dan bau-bauan busuk bisa dirasakan Suma saat melihat Jati.
Dari aroma dan insting penciuman kisah keduanya
dimulai, diketahui sebelumnya Suma lebih dulu menjalin kasih dengan pria bernama
Arya yang juga dikenal baik oleh Jati. Namun Suma lebih memiliki perasaan yang
kuat pada Jati setelah mengenal Jati melalui insting penciumannya.
Novel yang menggabungkan unsur mitologi yang dibumbui
dengan kisah percintaan dengan latar belakang dan setting kekinian ini mampu
membius setiap pembacanya dengan kejutan demi kejutan di setiap bab.
Dengan penuh ambisi, akhirnya Raras berhasil membentuk
tim ekspedisi kedua untuk melakukan pencarian Puspa Karsa kembali setelah
beberapa tahun lalu ekspedisinya gagal. Meski banyak yang meragukan
keberhasilan ekspedisi kali ini, Raras tetap bertekad melanjutkan pencarian.
Puspa Karsa sendiri tidak bisa ditemukan dengan mata
telanjang, keberadaannya hanya bisa ditemukan melalui aromanya. Dalam hal
inilah sebenarnya Raras sudah menyiapkan Jati Wesi dan Tanaya Suma yang
terlibat dalam ekspedisi ini.
Untuk mendapatkan Puspa Karsa tidaklah mudah, selain
medan yang berada di lereng Gunung Lawu berbagai kejadian janggal yang sulit
dinalar banyak dialami dalam proses pencarian. Di ekspedisi pencarian Puspa
Karsa yang pertama diketahui kesemua tim tak ada yang selamat, kecuali Raras
Prayagung yang membuatnya harus mengalami cacat pada kakinya. Meski begitu
Raras begitu yakin pencariannya kali ini akan berhasil. Apalagi pada ekspedisi
kali ini Raras menunjuk orang-orang pilihan yang akan membantunya menemukan
Aroma Karsa.
Juru kunci Gunung Lawu sendiri sudah mengingatkan
Raras supaya menghentikan ekspedisi yang terlampau berbahaya ini. Akan tetapi
karena sebuah ambisi yang kuat Raras tak mengindahkan himbauan tersebut.
Di tengah pencariannya menemukan Puspa Karsa, sesuatu
yang tak bisa diterima akal sehat terjadi. Berbagai kejadian aneh dialami tim
ekspedisi, satu persatu anggota tim tumbang dan bahkan menghilang secara
tiba-tiba. Raras yang memiliki fisik cacat pada kakinya tak bisa ikut dalam
pencarian sehingga hanya bisa memantau di posko pencarian.
Kabar menghilangnya tim ekspedisi begitu cepat
menyebar, tim SAR bahkan dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan
pencarian anggota tim yang sudah berhari-hari menghilang.
Hilangnya anggota tim ekspedisi secara misterius juga
menimpa Jati Wesi dan Tanaya Suma. Tak bisa dinalar secara akal sehat, secara
terpisah keduanya dipertemukan dengan berbagai makhluk penghuni hutan Dwarapala
yang ada di Gunung Lawu. Dari sinilah kemudian terungkap tentang jati diri
seorang Jati Wesi, Tanaya Suma dan keluarga Prayagung.
Berhasilkan Raras Prayagung menemukan kembali Jati
Wesi, Tanaya Suma, dan bunga sakti bernama Puspa Karsa tersebut?
Silahkan membaca dan menikmati novel kuereeen buanget
ini dan rasakan betapa susahnya move on dari novel Aroma Karsa
karya Dee Lestari ini.
Selamat membaca ya....
Ini novel risetnya nggak main-main, Dee Lestari selalu ngerjakan setiap karyanya dengan penuh dedikasi. Jadi, wajar saja hasilnya bisa saya sebut luar biasa. Dee Lestari memang salah satu penulis favoritku, mungkin butuh belajar banyak dari beliau untuk bisa melahirkan karya yang menurut saya layak disebut sebagai masterpiece.
BalasHapusSalam kenal btw, Kreta Amura