Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang, nah
sebelum mengulas lebih jauh tentang novel “Hello Salma” ini, ada baiknya kita
kenalan dulu sama si empunya novel yah.
Adalah Erisca Febriani. Dara manis asal Lampung ini
berhasil menggiring kita untuk berimajinasi akan sosok Nathan dan Salma serta
romantika yang mereka hadirkan.
Erisca mengawali debut pertamanya sebagai penulis
diusianya yang terbilang belia. Sejak duduk di bangku SMP, Erisca sudah aktif
menulis di media sosial. Saat lulus dari bangku SMA, barulah Erisca menulis di Wattpad. Dari sinilah namanya mulai
diperhitungkan sebagai salah satu penulis ternama melalui karyanya “Dear
Nathan” yang menjadi best seller dan ceritanya diangkat ke layar lebar.
Seperti yang kita tahu, novel “Hello Salma” merupakan
sekuel “Dear Nathan”, jadi baiknya sebelum membaca novel ini kita juga baca
dulu novelnya terdahulu. Atau bolehlah kalo mau nonton filmnya yang sudah rilis
tahun 2017 lalu ini.
Judul buku :
Hello Salma
Karya :
Erisca Febriani
Tahun terbit :
2018
Penerbit :Coconut
Books
Novel Dear Nathan ini berkisah tentang Nathan, Salma,
juga romantika masa putih abu-abu. Dengan gaya bahasa khas ala anak muda serta
alur cerita yang mudah dipahami, si penulis berhasil mengaduk-aduk perasaan
pembacanya. Terutama tentang Nathan, seperti halnya yang aku rasakan.
Imajinasiku berkembang membayangkan seperti apa sosok Nathan, juga Salma.
Hingga suatu ketika novel ini diangkat ke layar lebar, rasa penasaran semakin
menjadi-jadi membayangkan siapa yang akan jadi Nathan dan Salma, yang merupakan
tokoh utama. Dan rasa penasaran itu terjawab ketika tahu kalo si pemeran Nathan
adalah Jefri Nichol, serta Amanda Rawles sebagai Salma. Yah meskipun tak
seperti Nathan dan Salma yang ada dalam imajinasiku, tapi sejaih ini mereka cocoklah
memainkan peran tersebut.
Berkisah tentang kehidupan Nathan, seorang pelajar SMA
dengan kenakalannya yang khas seperti merokok, bolos sekolah, berantem,
terlambat sekolah. Hingga suatu ketika pertemuannya dengan Salma, seorang murid
yang berkebalikan dari Nathan. Sosoknya pendiam, anggota OSIS, anggota marching
band, mading sekolah, dan selalu meraih juara di kelas, membuat Nathan jatuh
hati.
Salma yang semula tak menaruh rasa apapun pada Nathan,
pelan-pelan mulai membuka dirinya untuk Nathan. Disinilah kisah cinta mereka
dimulai. Seperti layaknya romansa cinta anak SMA, ada bumbu-bumbu seperti
pertengkaran, sayang-sayangan, orang ketiga serta kisah persahabatan yang sarat
akan pesan moral.
Konflik bermula saat Salma berusaha ingin merubah
Nathan menjadi lebih baik, namun sayang Salma gagal melakukan itu. Sebenarnya
Nathan adalah sosok yang baik, bertubi-tubi masalah menimpanya mulai dari
kehilangan Daniel saudara kembarnya, perpisahan kedua orang tua yang akhirnya
membuat sang mama depresi dan berujung pada kematian, serta pernikahan kembali
ayahnya membuat Nathan terpukul dan berubah menjadi sosok yang kita kenal
sekarang.
****
Disinilah pentingnya kalo kita sudah tau jalan cerita
di buku pertama, sehingga di edisi Hello Salma kita akan lebih mudah memahami
keseluruhan alur. Masih dalam genre yang sama, novel ini berkisah kehidupan
Nathan pasca pindah sekolah dan memulai kehidupan baru setelah berpisah dari
Salma. Hingga pertemuannya dengan Rebbeca, sosok yang paling dekat dengannya
setelah Salma.
Tak berhenti di masa putih abu-abu, cerita melebar
ketika Nathan mulai duduk di bangku perguruan tinggi hingga pertemuannya
kembali dengan Salma. Belakangan Nathan baru tahu satu hal mengenai kegagalan
Salma, seorang siswi berprestasi di sekolah yang terpaksa menunda keinginanya
untuk kuliah.
Pertemuan Nathan dan Salma secara tak sengaja ternyata
membawa kesedihan bagi Rebbeca. Seperti apa kelanjutan kisah cinta mereka,
bagaimana ending cerita keduanya patut menjadi pertimbangan untuk membaca
tuntas novel ini.
****
Buatku sendiri novel ini keren, di awal membaca aku
jadi ingat akan novel karya Pidi Baiq (Dilan dan Milea). Sekilas kisah Nathan
dan Salma tak jauh beda dengan Dilan Milea yang mengangkat kehidupan putih
abu-abu. Tapi, setelah membaca keseluruhan cerita, isinya jauh beda dari segi
konflik ataupun jalan cerita. So, nggak ada salahnya jika novel Hello Salma ini
menjadi salah satu referensi bacaan yang menarik di akhir pekan.
Selamat membaca ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar