Semarang adalah salah satu kota yang memiliki sejumlah
bangunan kuno peninggalan Belanda, salah satunya Lawang Sewu. Berdiri megah di
pusat kota Semarang, Lawang Sewu merupakan satu objek yang banyak dikunjungi wisatawan
baik dalam kota maupupun luar kota Semarang.
Lawang Sewu yang kini dikenal sebagai salah satu cagar
budaya di kota Semarang ini dulunya adalah kantor perusahaan kereta api Hindia
Belanda bernama Nederlands-Indische Spoorweg
Maatschappij atau NIS, yang melayani jalur Semarang-Jogjakarta.
Konon penamaan Lawang Sewu sendiri karena bangungan
yang berdiri pada tahun 1904 ini memiliki banyak pintu. Sewu dalam bahasa
Indonesia berarti seribu.
Selama ini banyak beredar cerita mistis tentang Lawang
Sewu, meski demikian tak mengurungkan wisatawan untuk berdatangan ke Lawang
Sewu untuk menikmati keindahan dan megahnya bangunan bersejarah ini.
Lokasi Lawang Sewu di Jalan Pemuda yang merupakan
pusat kota Semarang sehingga akses untuk menuju Lawang Sewu cukup mudah. Dari
Bandara Ahmad Yani hanya berjarak sekitar 6 km, sedang dari Stasiun Tawang
hanya berjarak 3,5 km.
Tiket masuk Lawang Sewu juga cukup terjangkau, yaitu
sebesar Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) untuk dewasa, sedangkan untuk anak-anak
dan pelajar Rp 5.000 (sebesar lima ribu rupiah). Untuk jam operasional tiap
harinya Lawang Sewu buka mulai pukul 07.00-21.00 wib. Nah untuk yang
menginginkan berkeliling Lawang Sewu menggunakan guide juga bisa lho, tentu biaya tiket masuk tersebut belum
termasuk jasa guide ya.
Lantas, ada apa saja ya di Lawang Sewu?
Setelah mengalami renovasi dan penataan ulang oleh
PT.KAI, kesan mistis tidak nampak sama sekali pada bangunan Lawang Sewu. Bahkan
beberapa wisatawan dari Semarang dan luar kota Semarang mengaku takjub akan keindahan
bangunan Lawang Sewu yang begitu megah. Inilah yang kemudian menjadikan
bangunan Lawang Sewu menjadi spot foto yang banyak diburu.
Berkeliling Lawang Sewu kita akan belajar banyak hal,
mulai dari sejarah Lawang Sewu yang ditulis ke dalam dua bahasa, lengkap dengan
foto bangunan Lawang Sewu dari waktu ke waktu yang tidak pernah berubah.
Setelah tahu bagaimana sejarah berdirinya Lawang Sewu,
kita juga bisa belajar tentang sejarah kereta api Indonesia. Tak hanya memuat
foto-foto, kita juga bisa melihat secara langsung perkembangan kereta api di
Indonesia dari masa ke masa, mulai dari kereta uap, peralatan, mesin yang
dipakai, tarif kereta api, seragam, serta contoh tiket kereta yang berukuran
mini.
Satu hal yang selalu dipertanyakan wisatawan saat
hendak mengunjungi Lawang Sewu. Fasilitas apa saja sih yang ada di Lawang Sewu?
Pertama kali masuk Lawang Sewu kita akan menemukan
sejumlah guide yang siap memandu kita
berkeliling, ada juga jasa foto yang bisa dicetak hanya dalam waktu 10 menit.
Selain itu di Lawang Sewu juga dilengkapi musholla dan kamar mandi yang bersih.
Puas berkeliling jangan khawatir jika perut keroncongan
sebab di dalam Lawang Sewu terdapat kafetaria, begitu juga di area Lawang Sewu
banyak sekali pedagang yang menjajakan makanan, minuman dan cindera mata
seperti kaos bertuliskan Lawang Sewu.
Jika berkunjung ke kota Semarang jangan lupa untuk
singgah ke Lawang Sewu. Selain sebagai cagar budaya yang harus dilestarikan,
bangunan Lawang Sewu sendiri sering dipakai untuk berbagai event seperti
pameran. Satu yang harus diingat oleh siapapun yang hendak mengunjungi Lawang
Sewu adalah patuhi segala peraturan yang berlaku.
So, happy travelling...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar